Penyakit Diabetes Melitus
Diabetes mellitus (DM), yang juga dikenal di Indonesia dengan istilah penyakit kencing manis adalah penyakit yang ditandai dengan kadar gula darah yang tinggi yang disebabkan oleh gangguan pada sekresi insulin atau gangguan kerja insulin atau keduanya. Tubuh pasien dengan diabetes mellitus tidak dapat memproduksi atau tidak dapat merespon hormon insulin yang dihasilkan oleh organ pankreas, sehingga kadar gula darah meningkat dan dapat menyebabkan komplikasi jangka pendek maupun jangka panjang pada pasien tersebut.
Berbagai penyakit, sindrom dan simtoma dapat terpicu oleh diabetes melitus, antara lain: Alzheimer, ataxia-telangiectasia, sindrom Down, penyakit Huntington, kelainan mitokondria, distrofi miotonis, penyakit Parkinson, sindrom Prader-Willi, sindrom Werner, sindrom Wolfram, leukoaraiosis, demensia, hipotiroidisme, hipertiroidisme, hipogonadisme, dan lain-lain.
Jenis dan Macam Penyakit Diabetes
Diabetes mellitus (DM) dibagi menjadi beberapa tipe:
1. DM tipe I biasanya menimbulkan gejala sebelum usia pasien 30 tahun, walaupun gejala dapat muncul kapan saja. Pasien DM tipe I memerlukan insulin dari luar tubuhnya untuk kelangsungan hidupnya.
2. DM tipe II biasanya dialami saat pasien berusia 30 tahun atau lebih, dan pasien tidak tergantung dengan insulin dari luar tubuh, kecuali pada keadaan-keadaan tertentu. Tipe DM lainnya adalah DM gestasional, yakni DM yang terjadi pada ibu hamil, yang disebabkan oleh gangguan toleransi glukosa pada pasien tersebut.
Saat ini jumlah pasien DM tipe II semakin meningkat, dikarenakan pola hidup yang semakin tidak sehat, misalnya kurang aktivitas fisik serta pola makan yang tidak sehat. Faktor risiko untuk DM tipe II antara lain: genetik, lingkungan, usia tua, obesitas, kurangnya aktivitas fisik, riwayat DM gestasional, serta ras atau etnis tertentu.
Gejala Diabetes Melitus
Gejala DM tipe II antara lain:
- rasa haus yang berlebih,
- buang air kecil lebih sering (frekuensi terbangun dari tidur untuk berkemih saat malam hari menjadi lebih sering dari biasanya),
- banyak makan,
- penurunan berat badan tiba-tiba tanpa sebab yang jelas.
Diagnosis dilakukan dengan pemeriksaan kadar gula darah, yakni gula darah setelah puasa 8 jam atau gula darah sewaktu.
Yang penting dilakukan oleh pasien DM adalah mengontrol kadar gula darahnya. Kadar gula darah yang tidak terkontrol (selalu tinggi, atau kadang tinggi kadang rendah, atau terlalu rendah) dapat menimbulkan komplikasi pada pasien DM. Komplikasi jangka pendek misalnya hipoglikemia, yaitu keadaan di mana kadar gula darah yang terlalu rendah (<70 mg/dl). Gejala yang dirasakan pada saat pasien hipoglikemia adalah berkeringat, jantung berdebar, rasa lapar, dan gemetar. Jika tidak diterapi segera, pasien dapat kehilangan kesadaran, meracau dan kejang-kejang.
Komplikasi Diabetes
Komplikasi jangka lama termasuk penyakit kardiovaskular (risiko ganda), kegagalan kronis ginjal (penyebab utama dialisis), kerusakan retina yang dapat menyebabkan kebutaan, serta kerusakan saraf dan pembuluh darah yang dapat menyebabkan impotensi dan gangren dengan risiko amputasi. Komplikasi yang lebih serius lebih umum terjadi, bila kontrol kadar gula darah buruk. Komplikasi berarti beberapa organ dan fungsi tubuh terganggu sekaligus.
Menurut Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kemkes RI, penderita diabetes dapat mengalami komplikasi sebagai berikut:
- 50.9 persen mengalami penurunan fungsi seksual,
- 30.6 persen refleks tubuhnya terganggu,
- 29.3 persen retinanya terganggu (retinopati diabetik),
- 16.3 persen mengalami katarak awal (lebih cepat terjadi dari umur seharusnya).
- 50 persen penderita diabetes akan meninggal, karena penyakit kardiovaskuler.
Salah Paham Tentang Diabetes
Seorang pasien tampak sedikit agak bingung ketika dokter memberitahu diagnosa bahwa ia menderita diabetes melitus. "Kenapa bisa dokter?" tanya pasien. "Padahal saya jarang minum gula dok, dan orang tua saya tidak ada yang diabetes, saudara saya juga."
Banyak pasien menganggap diabetes hanya karena minum air gula saja. Bila tak mengonsumsi gula, ia tidak mungkin terkena diabetes. Dan kalau kadar gula darahnya tinggi, otomatis akan normal lagi. Penyakit diabetes serta merta juga akan baik sendirinya. Jadi, mau makan-minum apa saja, nasi, kue, roti, ubi kayu, kerupuk, kentang, minuman kaleng, tak menjadi persolan. Apalagi kalau makan gratis ketika ada undangan, diajak teman, apa pun yang masuk ke dalam perutnya dianggap tidak masalah juga.
Kebanyakan pasien juga beranggapan bahwa bila gula darah sudah dikatakan normal, maka pasien sering menganggap penyakitnya sudah sembuh. Oleh karena itu, tidak perlu lagi diet, olahraga, makan obat atau kontrol. Bila pasien luka, dan lukanya bisa sembuh begitu saja, pasien juga menganggap walaupun gula darahnya tinggi, gula darah yang tinggi dianggap juga tidak masalah. Dan bahkan, pasien tidak percaya kalau dia menderita diabetes melitus. Sehingga, risiko kejadian komplikasi diabetes seperti kebutaan, gagal ginjal, amputasi, gangguan syaraf cukup tinggi dan terjadi lebih dini.
Banyak juga pasien diabetes yang salah kaprah, karena takut gula darahnya tinggi, mereka kemudian tidak makan. Menghindari makan pagi, atau makan siang akan mengakibatkan kadar gula darah tidak stabil, turun tiba-tiba, kemudian dapat naik lagi, begitu juga kadar Insulin dalam darah Anda.
Hal ini bisa mendorong Anda mengkonsumsi makanan cemilan yang tidak sehat, bahkan lebih banyak dibandingkan Anda tetap makan seperti biasa. Menghindari makan akan mempersulit kontrol gula darah Anda, dan bahkan bisa mengakibatkan komplikasi akut hipoglikemia.
Dalam masyarakat juga beredar semacam pemahaman, atau istilah "diabetes kering", dan "diabetes basah". Menurut mereka, walaupun kadar gula darah tinggi, tetapi tidak ada luka, infeksi di kaki misalnya, itu juga dianggap tidak apa-apa, dan ini disebut diabetes kering. Asumsi seperti ini dapat berakibat fatal, seperti hiperglikemi dan komplikasi kronik yang baru diketahui dalam tahap lanjut.
Demikianlah sedikit informasi tentang diabetes. Semoga kita dijauhkan dari penyakit dan selalu diberikan kesehatan. Kesehatan adalah nikmat, karena itu selalu menjaga kesehatan tubuh Anda dengan pola hidup sehat, klik disini untuk info Tips Sehat Alami.
Diabetes mellitus (DM), yang juga dikenal di Indonesia dengan istilah penyakit kencing manis adalah penyakit yang ditandai dengan kadar gula darah yang tinggi yang disebabkan oleh gangguan pada sekresi insulin atau gangguan kerja insulin atau keduanya. Tubuh pasien dengan diabetes mellitus tidak dapat memproduksi atau tidak dapat merespon hormon insulin yang dihasilkan oleh organ pankreas, sehingga kadar gula darah meningkat dan dapat menyebabkan komplikasi jangka pendek maupun jangka panjang pada pasien tersebut.
Berbagai penyakit, sindrom dan simtoma dapat terpicu oleh diabetes melitus, antara lain: Alzheimer, ataxia-telangiectasia, sindrom Down, penyakit Huntington, kelainan mitokondria, distrofi miotonis, penyakit Parkinson, sindrom Prader-Willi, sindrom Werner, sindrom Wolfram, leukoaraiosis, demensia, hipotiroidisme, hipertiroidisme, hipogonadisme, dan lain-lain.
Jenis dan Macam Penyakit Diabetes
Diabetes mellitus (DM) dibagi menjadi beberapa tipe:
1. DM tipe I biasanya menimbulkan gejala sebelum usia pasien 30 tahun, walaupun gejala dapat muncul kapan saja. Pasien DM tipe I memerlukan insulin dari luar tubuhnya untuk kelangsungan hidupnya.
2. DM tipe II biasanya dialami saat pasien berusia 30 tahun atau lebih, dan pasien tidak tergantung dengan insulin dari luar tubuh, kecuali pada keadaan-keadaan tertentu. Tipe DM lainnya adalah DM gestasional, yakni DM yang terjadi pada ibu hamil, yang disebabkan oleh gangguan toleransi glukosa pada pasien tersebut.
Saat ini jumlah pasien DM tipe II semakin meningkat, dikarenakan pola hidup yang semakin tidak sehat, misalnya kurang aktivitas fisik serta pola makan yang tidak sehat. Faktor risiko untuk DM tipe II antara lain: genetik, lingkungan, usia tua, obesitas, kurangnya aktivitas fisik, riwayat DM gestasional, serta ras atau etnis tertentu.
Gejala Diabetes Melitus
Gejala DM tipe II antara lain:
- rasa haus yang berlebih,
- buang air kecil lebih sering (frekuensi terbangun dari tidur untuk berkemih saat malam hari menjadi lebih sering dari biasanya),
- banyak makan,
- penurunan berat badan tiba-tiba tanpa sebab yang jelas.
Diagnosis dilakukan dengan pemeriksaan kadar gula darah, yakni gula darah setelah puasa 8 jam atau gula darah sewaktu.
Yang penting dilakukan oleh pasien DM adalah mengontrol kadar gula darahnya. Kadar gula darah yang tidak terkontrol (selalu tinggi, atau kadang tinggi kadang rendah, atau terlalu rendah) dapat menimbulkan komplikasi pada pasien DM. Komplikasi jangka pendek misalnya hipoglikemia, yaitu keadaan di mana kadar gula darah yang terlalu rendah (<70 mg/dl). Gejala yang dirasakan pada saat pasien hipoglikemia adalah berkeringat, jantung berdebar, rasa lapar, dan gemetar. Jika tidak diterapi segera, pasien dapat kehilangan kesadaran, meracau dan kejang-kejang.
Komplikasi Diabetes
Komplikasi jangka lama termasuk penyakit kardiovaskular (risiko ganda), kegagalan kronis ginjal (penyebab utama dialisis), kerusakan retina yang dapat menyebabkan kebutaan, serta kerusakan saraf dan pembuluh darah yang dapat menyebabkan impotensi dan gangren dengan risiko amputasi. Komplikasi yang lebih serius lebih umum terjadi, bila kontrol kadar gula darah buruk. Komplikasi berarti beberapa organ dan fungsi tubuh terganggu sekaligus.
Menurut Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kemkes RI, penderita diabetes dapat mengalami komplikasi sebagai berikut:
- 50.9 persen mengalami penurunan fungsi seksual,
- 30.6 persen refleks tubuhnya terganggu,
- 29.3 persen retinanya terganggu (retinopati diabetik),
- 16.3 persen mengalami katarak awal (lebih cepat terjadi dari umur seharusnya).
- 50 persen penderita diabetes akan meninggal, karena penyakit kardiovaskuler.
Salah Paham Tentang Diabetes
Seorang pasien tampak sedikit agak bingung ketika dokter memberitahu diagnosa bahwa ia menderita diabetes melitus. "Kenapa bisa dokter?" tanya pasien. "Padahal saya jarang minum gula dok, dan orang tua saya tidak ada yang diabetes, saudara saya juga."
Banyak pasien menganggap diabetes hanya karena minum air gula saja. Bila tak mengonsumsi gula, ia tidak mungkin terkena diabetes. Dan kalau kadar gula darahnya tinggi, otomatis akan normal lagi. Penyakit diabetes serta merta juga akan baik sendirinya. Jadi, mau makan-minum apa saja, nasi, kue, roti, ubi kayu, kerupuk, kentang, minuman kaleng, tak menjadi persolan. Apalagi kalau makan gratis ketika ada undangan, diajak teman, apa pun yang masuk ke dalam perutnya dianggap tidak masalah juga.
Kebanyakan pasien juga beranggapan bahwa bila gula darah sudah dikatakan normal, maka pasien sering menganggap penyakitnya sudah sembuh. Oleh karena itu, tidak perlu lagi diet, olahraga, makan obat atau kontrol. Bila pasien luka, dan lukanya bisa sembuh begitu saja, pasien juga menganggap walaupun gula darahnya tinggi, gula darah yang tinggi dianggap juga tidak masalah. Dan bahkan, pasien tidak percaya kalau dia menderita diabetes melitus. Sehingga, risiko kejadian komplikasi diabetes seperti kebutaan, gagal ginjal, amputasi, gangguan syaraf cukup tinggi dan terjadi lebih dini.
Banyak juga pasien diabetes yang salah kaprah, karena takut gula darahnya tinggi, mereka kemudian tidak makan. Menghindari makan pagi, atau makan siang akan mengakibatkan kadar gula darah tidak stabil, turun tiba-tiba, kemudian dapat naik lagi, begitu juga kadar Insulin dalam darah Anda.
Hal ini bisa mendorong Anda mengkonsumsi makanan cemilan yang tidak sehat, bahkan lebih banyak dibandingkan Anda tetap makan seperti biasa. Menghindari makan akan mempersulit kontrol gula darah Anda, dan bahkan bisa mengakibatkan komplikasi akut hipoglikemia.
Dalam masyarakat juga beredar semacam pemahaman, atau istilah "diabetes kering", dan "diabetes basah". Menurut mereka, walaupun kadar gula darah tinggi, tetapi tidak ada luka, infeksi di kaki misalnya, itu juga dianggap tidak apa-apa, dan ini disebut diabetes kering. Asumsi seperti ini dapat berakibat fatal, seperti hiperglikemi dan komplikasi kronik yang baru diketahui dalam tahap lanjut.
Demikianlah sedikit informasi tentang diabetes. Semoga kita dijauhkan dari penyakit dan selalu diberikan kesehatan. Kesehatan adalah nikmat, karena itu selalu menjaga kesehatan tubuh Anda dengan pola hidup sehat, klik disini untuk info Tips Sehat Alami.